Tiba-tiba terinspirasi untuk menulis apa yang terjadi selama satu tahun, diringkas dalam 1 blogpost menjadi semacam rangkuman. 2024 itu kaya rollercoaster rasanya, bikin jantungan. Hal-hal besar yang terasa seperti kehilangan tapi di saat bersamaan seperti terasa menemukan sesuatu. Untuk dibaca nantinya, saya memutuskan nulis ini.
2024 awal itu kaya hidup di atas pelangi, indah semua. Ceklis pertama adalah, beli motor baru Fazzio dengan cash sebagai persiapan nantinya bakal anter jemput anak. Beliin hape baru untuk Mamah yang berapa minggu kemudian hilang dicopet. 3 bulan pertama berat banget, karena kami sekeluarga juga jatuh sakit, dugaan sih semacam long covid. Untungnya anak-anak mah cepet sembuh, saya dan Papi yang amburadul banget.
Umur beranjak ke 33 tahun, malah banyak kerasa. Tahun ini deal with asam lambung, bulan maretnya ada hal besar yang benar-benar meluluhlantakan semua kepercayaan. Kaya disetel lagi sama Allah, untuk pertama kalinya mengalami menyerah dan pasrah pada apa yang terjadi, detailnya ga bisa cerita. Pokoknya babak belur banget.
Berobat bolak balik ke internist, jabanin juga minum rempah sampe jus lidah buaya. Kenalan sama “penerimaan” yang justru bikin hidup lebih ikhlas dan selow. What ever will be, will be. Ga puasa sama sekali, bablas. Kali pertama coba EKG ke Pramita dan hasilnya kurang bagus, katanya ada kelainan irama jantung. Ketemu fase stress, berobat alternatif sama ko Dave, bolak balik bars. Pokoknya sibuk cari obat.
Di 4 bulan pertama awal tahun udah kaya naik roller coaster. Sempet ngalamin hilang emosi, sempat ke psikolog untuk konsul, meski begitu hidup tetap berjalan. Masih bisa berfungsi seperti biasanya, antar jemput anak sambil berjuang dengan panic attack, masih bisa ngerjain konten Hermina, IHC bahkan ngajar untuk Erlangga Publisher ke Jakarta ngajar Canva untuk guru dan pekerjaan ngeblog lainnya, alhamdulilah. Oya tahun ini juga officially buka lagi jasa bikin video pendek, klien yang skrg adalah : dr. Kendry, start Februari 2024)
Ketemu quote bagus untuk diingat selamanya : This too shall pass, lagi sedih atau lagi happy mari selalu ingat ini, biar bisa netral lagi. Syukuri lalu biarkan mengalir, tahun ini juga kali pertama tertarik dan ikut kelas-kelas tentang meditasi, journaling, self love, self healing dan self development. Kenal dan gabung sama Berkembang Bersama, its help me a lot.
Kali pertama mulai olahraga sendiri, jalan kaki lebih tepatnya. Jalan kaki di Sport Jabar, ga disangka malah banyak temen ikutan. Tengah tahun everything gets better then, komit untuk daftar sekolah Vira ke AsySyifa 2, sekolah yang sama dengan Vio. Liburan sekolah malah lebih baik lagi, karena bisa road trip ke Semarang dan Yogya hampir 5 hari. Alhamdulilah.
Punya temen baru, Mama Alyssa aka Maya Putri. Biasanya kemana-mana sama teh melly, sekarang ada temen lain. Alhamdulilah baik sekali, orangnya perhatian.
Urusan di rumah juga beres, punya ART baru yang alhamdulilah adalah tetangga dekat, namanya teh Yani. Lebih bisa diandalkan karena rumahnya dekat. Mental health berangsur membaik, degdegan dan rasa ga nyaman seringkali datang, tapi sudah bisa lebih tenang menghadapinya, udah berhenti obat lebih ke jaga makan dan minum herbal aja.
Untuk pertama kalinya daftar Gym di Tiger Gym menjelang akhir tahun, daftar les nyetir juga. Ternyata belajar hal baru bisa jadi salah satu healing yang baik ya. Menuju akhir tahun alhamdulilah justru bisa lebih baik, bisa beli kulkas baru dengan ukuran yang lebih besar 2 pintu ke samping. Bisa ganti ponsel dari T1Pro ke V40, sementara hape lamanya dilungsurin ke Vio. Bisa beli kamera Sony a6400 + lensa jadi ga pinjem lagi kamera Papi.
Di akhir tahunnya juga surprisingly bisa menutup dengan baik. Anak-anak liburan di rumah nenek, saya dan papi touring pake motor ke Garut, ke Gunung Papandayan, walau ga hiking naik gunung tapi tetap senang bisa jalan ke gunung sama papi, ini kali pertamanya bagi kami. Ternyata saya dan papi kalau anak-anak ga ada tetap bisa seru, ini hal penting karena berharap kami bersama bukan hanya karena anak, tapi juga karena saling melengkapi.
Udah sih gitu, detail lainnya tertulis di buku journal kulit berwarna abu dan biru tua, 2024 bener-bener life changing banget sih. Terasanya saya menemukan Tuhan dimanapun, terasanya bahwa ga punya apa-apa sekaligus punya segalanya, terasanya begitu Allah itu selalu mendengar.
How does it get any better than this?