Yasinyasintha.com – Jika ada hal atau perasaan yang tak ingin saya alami maka itu bukanlah perasaan sedih, marah, kecewa, dihina atau diremehkan. Hal itu bernama penyesalan, sisi baik dari tidak memiliki banyak pilihan adalah kamu lebih berani. Percaya ga? Sudah lama tidak menulis untuk diri sendiri atau tentang diri sendiri, senang akhirnya punya ruang untuk ini.
Table of Content
Tidak Memiliki Pilihan Kadang Tidak Seburuk Itu
Nyemplung di dunia fotografi dan menguasai kamera, sempat jadi makeup artist, lihai bikin album nikahan, nutup usaha foto wedding, kejar passion jadi blogger, mengiyakan jadi narasumber, mendalami digital marketing, mendalami Canva, ambil kesempatan jadi kreator konten rumah sakit, ambil peluang jadi vendor coorporate rumah sakit. Selain keberuntungan karena ada kesempatan dan bantuan dari orang dalam, rupanya itu juga karena saya berani. Saya berani karena apa? Mostly karena ingin mencoba, di lain sisi mungkin karena tak punya pilihan.
Tapi di atas semuanya, saya pernah merasakan tidak enaknya punya perasaan menyesal melewatkan peluang dan tidak mau lagi mengalaminya sekarang.
Saat itu saya masih single, iseng cari peluang tentang magang di luar negeri. Luar biasanya saya diterima magang di sebuah majalah (lupa nama majalahnya apa, di Australia) dan saya tolak karena ketakutan – ketakutan yang menggelayuti diri (selain karena ga dibolehin ortu juga sih).
Dan hingga saat ini, perasaan sesal itu ada menghantui walau tentu saja sudah saya terima dengan baik dan menjadi pelajaran. Pelajaran bahwa kesempatan tak datang dua kali. Lalu pernah suatu waktu di 2 tahun lalu memutuskan mundur jadi vendor digital marketing holding pemerintahan padahal PKS sudah di depan mata, lalu menyesal di beberapa bulan kemudian kenapa tidak mencoba saja dulu dijalani seperti yang sudah-sudah.
Beruntungnya, di tahun ini kesempatan itu datang lagi, walau tidak sama. Tapi saya sudah belajar, untuk tidak mengulangi kesalahan, walau banyak ketakutan dan punya pilihan. Saya kemudian mengiyakan dan berencana berjuang sampai akhir, walau banyak tertatihnya. Yah namanya juga belajar ya kan.
Fortis Fortuna Adiuvat, Keberuntungan Berpihak Pada Mereka yang Berani
Entah tahun berapa pas nonton John Wick, tato di punggung John Wick saat tengah mandi mengundang penasaran apa artinya. Sampai googling saya dibuatnya, ternyata itu merupakan pepatah dengan bahasa latin, dilansir dari IDN Times ternyata artinya “Fortuna, Dewi Keberuntungan, mendukung setiap orang yang berani mengambil risiko”. Kutipan ini kononnya pertama kali dipakai oleh penulis romawi kuno bernama Terrence pada 151 S.M. dalam karya dramanya berjudul, Phormio. Saya menulis quote ini di jurnal, tertulis : Keberuntungan berpihak kepada mereka yang berani.
Kita hari ini adalah hasil dari setiap keputusan – keputusan yang diambil. Nyatanya selain beruntung, pekerjaan yang saya tekuni sekarang adalah hasil dari keberanian mengambil keputusan.
Nyemplung di dunia fotografi dan menguasai kamera, sempat jadi makeup artist, lihai bikin album nikahan, nutup usaha foto wedding, kejar passion jadi blogger, mengiyakan jadi narasumber, mendalami digital marketing, mendalami Canva, ambil kesempatan jadi kreator konten rumah sakit, nekad ambil peluang jadi vendor rumah sakit internasional semuanya adalah keberuntungan yang dibarengi dengan keberanian untuk mencoba.
Dengan tulisan ini, semoga jika suatu saat saya baca ketika bimbang saya kemudian bisa menemukan kekuatan dan keyakinan untuk memutuskan, semoga jika suatu hari saya dilanda ketakutan ambil kesempatan maka tulisan ini adalah pengingat bahwa jika seseorang telah cukup beruntung dalam hal peluang, ia juga harus cukup berani mencobanya.
Saat tulisan ini ditulis, saya sambil mendengarkan lagu “Try everything dari Shakira” yang menjadi ost pada film Zootopia. What a vibes…
Bener mba. Kdg aku pun nyesel banyak hal ga berani aku coba. Untuk beberapa hal aku memang suka speculative (investasi, nyobain wahana ekstreme ekstreme, traveling ke negara ga biasa), tapi dalam hal lain ntah kenapa lebih hati2 kalo ga mau dibilang takut.
Cth solo traveling. Sampe Skr blm mau aku lakuin Krn terlalu banyak kuatirnya. Atau diving. Terlalu takut ngadepin ada apa di bawah laut sana.
Butuh keberanian LBH kuat utk ngelakuin 2 hal di atas 😄. Cuma di usia Skr, ntah kenapa keinginan utk ngelakuinnya juga udah ga ada. LBH milih ngelakuin hal yg udah pasti bikin aku excited aja. 😅
Makin tua mungkin kita mikirnya juga makin hati2 🤭