Iman mu, Menjagamu

Aku tak punya apa-apa selain iman agar aku bisa tetap kuat berdiri menopang bobot berat badanku sendiri sekaligus sesuatu yang akan kujaga seumur hidup. Aku adalah pemuja dee lestari yang ketika berdoa pun aku lafalkan kata-kata nya. Ketika aku jatuh cinta pada sesuatu yang baik, jatuhkanlah aku sejatuh-jatuhnya.

Maka secepat kilat ketika kamu kecewa. Kamu luluh lantak dan kehilangan arah. Kamu patah-patah sepatah-patahnya, dan benar. Kamu jatuh sejatuh-jatuhnya. Dunia rasanya terbalik, kamu tak lagi tahu apa itu benar atau salah. Kamu hanya menerima, menjalani dan tak berharap apa-apa. Sudah baik-baik saja dan menemukan diri masih waras saja itu sudah luar biasa bersyukur. Jangan salah, aku sedang membicarakan diriku sendiri. Kamu disini adalah aku. Aku yang melihat diriku dari sudut pandang orang ketiga bahkan ke empat mungkin. Cukup rumit, tapi tak serumit batin manusia. Batinku.

Iman menjagamu. Menjagamu untuk tetap percaya bahwa kamu masih bisa percaya pada sesuatu yang bahkan tidak dapat kamu lihat. Kamu hanya merasa, ada sesuatu yang bisa kamu pegang disaat jalan mulai tampak hampa dan terlalu sunyi untukmu sendiri. Iman menjagamu, menuntunmu agar kamu tak sampai jatuh sejatuh-jatuhnya seperti yang kamu harapkan sebelumnya. Sungguh hebat si iman ini, ia bisa tahu bahkan doa mu sendiri tak baik untukmu saat ini.

Aku tetap menjalani. Mencoba mengikuti dunia yang perputarannya membuat limbung seantero semesta yang berkutat  dalam diriku sendiri. Segala sesuatu tetap ada walau kadang tampak buyar, samar terlihat bentuknya seperti apa bahkan ingat saja rasanya cinta seperti apa. Getir sekali, ingin rasanya aku menangis. Tapi kembali kamu menemukan diri kamu tengah terkejut, kamu tak punya air mata!! Entah harus bahagia karena tak bisa menangis, atau sedih karena sebenarnya kamu mulai mati rasa.

Hei, kamu mulai sadar lagi. Lagi-lagi iman mencolek nurani kamu. ” Kamu tidak boleh berhenti percaya. Aku penjagamu ” begitu katanya, iman hanya berbisik tapi begitu jelas aku dengar. Andai menjadi bahagia semudah kata pepatah, kata motivator, mungkin iman tak harus bekerja terlalu keras untuk menggembirakan hati seseorang yang patah.

Aku hanya harus berusaha hari ini, besok dan seterusnya bersama iman. Yang maha baik, yang tak pernah meninggalkanku meski aku jauh dari Nya, yang tetap membuatku percaya meskipun tak pernah ku lihat. Aku tahu sekarang iman hidup dihatiku dan Dia tak pernah sedikitpun menyerah membahagiakanku.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *