Yasinyasintha.com – Ternyata roti itu bukan cuma tentang tepung, susu, gula dan telur. Ternyata ada juga roti yang dapat predikat roti paling sehat. Ternyata tak semua roti buruk bagi yang memiliki maag, ada juga yang justru baik dikonsumsi karena membantu meningkatkan kesehatan usus. Ini cerita tentang roti sourdough, yang saya coba sampai ikut kelas bakingnya.
Table of Content
Roti Sourdough
“Bekel roti aja ya” begitu jalan ninja saya pada anak-anak. Roti selalu kami berusaha sediakan, penolong kalau kondisi darurat sebagai pengganjal perut atau belum selesai masak. Singkatnya, selalu ada roti walau saya sendiri kurang bisa makan karena punya masalah maag, makan roti pada umumnya sering berakhir dengan nyeri ulu hati atau mual.
Pernah makan roti dengan selai atau disajikan bersama daging atau salad. Dari segi tampilan dan tekstur ketika dikunyah, beda dari roti biasanya. Tidak lembut melainkan chewy, nah itulah roti sourdough yang kemudian saya kenal sebagai roti yang lebih sehat karena terbuat dari ragi alami, starter namanya. Tanpa telur, susu, gula atau mentega. Hanya tepung, air, starter, garam.
Kelebihan Roti Sourdough
Dari berbagai sumber yang saya baca, mulai dari media online hingga web berbasis medis. Semua sepakat bahwa roti sourdough ini merupakan roti paling sehat karena menggunakan ragi alami. Fyi, pembuatan raginya saja memakan waktu 2 minggu baru bisa digunakan. Rasanya memang beda, cenderung keras di bagian luar dan chewy di bagian dalam, soal rasa ada sedikit hint asam dari ragi alami yang digunakan.
Berikut kelebihan roti sourdough dibanding roti biasa pada umumnya:
- Lebih bergizi dan mudah dicerna. Karena teknik pembuatannya, roti sourdough dapat meningkatkan penyerapan kandungan mineral penting yang dibutuhkan tubuh
- Meningkatkan kesehatan usus, penggunaan ragi alami mengandung bakteri baik yang membantu meningkatkan kesehatan usus
- Mengontrol kadar gula, roti sourdough diklaim cenderung menghasilkan kenaikan kadar gula darah dan insulin yang lebih rendah daripada jenis roti lainnya.
- Bantu menurunkan berat badan, roti sourdough memiliki serat yang lebih tinggi daripada roti biasanya. Apalagi jika tepung yang digunakan adalah tepung gandum utuh. Akan lebih baik karena lebih rendah kalori tapi tinggi protein.
Oya yang saya juga suka dengan roti sourdough ini adalah karena lebih awet dan ga mengubah rasanya walau disimpan lama di kulkas. Penyajiannya juga gampang, kadang saya airfryer sebentar dan disajikan bersama cream sup di hari yang dingin. Sedangkan untuk sourdough yang manis misal rasa coklat itu bisa di kukus.
Satu hari menikmati rotinya, di hari lain saya menemukan info kelas baking membuat Sourdough, bersama Le Von Boulangerie.
Kelas Membuat Roti Sourdough di Bandung
Aktivitas harian saya depan layar, entah laptop atau smartphone. Maka sebisa mungkin saya biasanya mencari aktivitas yang berbeda. seperti akhir tahun lalu saat saya memutuskan untuk jalan-jalan ke Baduy, ikut les menjahit, berkebun di belakang rumah, nah yang paling ga kebayang adalah masak apalagi baking, tapi kemudian saya memutuskan ikut, untuk meredam stress dan nambah pengetahuan juga pengalaman.
Setelah tau informasi lengkapnya, saya kosongkan jadwal. Lokasinya emang agak jauh dari tempat saya di Bandung Timur, Le Von ini lokasinya di Jalan Kurdi, tepatnya di Jl. Kurdi Barat 2 No.33A. Astanaanyar, Kota Bandung. Mayan jauh tapi dijabanin, emang ya manusia itu gimana niat hehe.
Sebelum kelas, tim Le Von ini info jadwal. Ternyata untuk kelas sourdough itu berlangsung sekitar 6 jam an, cukup panjang durasinya. Dan kelas baking Bandung di Le Von ini bisa untuk yang pemula banget seperti saya, yang ga ada pengalaman baking sekalipun. Pas kemarin belajar, dipandu oleh kak Alvon namanya. Cara ngajarnya santai banget tapi detail, ngerti banget jadinya.
Oya, gausah bawa apa-apa pas ambil kelas baking sourdough ini. Kecuali minum ya, makan siang dan bahan-bahan semua sudah disediakan. Di sana kita juga diberikan handout, tapi kalau mau bawa catatan sendiri juga dipersilakan kali aja ada detail yang ingin ditulis terpisah. Saya sih kemarin nulisnya di note ponsel saja.
Tutorial membuat roti apapun termasuk sourdough itu banyak, you name it pasti ada di internet segala tutorial. Tapi tetap lho, kelas offline itu lebih enak. Karena bisa dapet banget feel belajarnya, bisa benar-benar make sure benar tidaknya prosesnya. Di kelas ini saya jadi kenal sama yang namanya starter, yang merupakan bahan utama membuat sourdough. Selain kenal, tentu saja diajarin cara bikinnya, bikin mother starter namanya. Terbuat dari tepung terigu dan air, di tempatkan di wadah tertutup, di feeding sehari 2 kali selama 2 minggu. Voila! Ia bisa digunakan untuk banyak makanan, mulai dari sourdough, martabak, pancake dan kudapan lainnya.
Selain memberi rasa yang unik pada makanan yang dibuat, penggunaan starter inilah yang membuat sourdough sehat dan mengandung bakteri baik. Fyi, bikin starter itu perlu niat dan tekad ya, selama 2 minggu harus konsisten. Udah kaya makhluk hidup soalnya, dan jika berhasil ia bisa digunakan terus menerus dan berusia hingga tahunan, yang kemarin saya lihat di Le Von ada starter yang berusia 3 tahun.
Unik ya.
Praktek Membuat Sourdough
Setelah mengenal konsep membuat sourdough dan kenalan dan diberikan tutor untuk di rumah membuat starter sendiri. Saya dan 2 orang lainnya belajar langsung ke tahap selanjutnya, mulai dari menimbang tepung, air dan starter. Belajar cara membuat adonan dari awal, yang ternyata butuh step panjang, adon lalu rest sekian menit sesuai dengan panduan.
Selama 6 jam bareng selain ngomongin roti juga ngobrol hal lainnya, juga jadi sedikitnya paham kenapa beberapa roti mungkin dibandrol lebih mahal, karena prosesnya ternyata emang tidak mudah. Tapi sungguh worth it, makin jatuh cinta rasanya sama sourdough setelah tau apa saja yang ia lewati untuk bisa sampai ke tangan.
Mulai dari menimbang, mengadon roti, menbentuk, hingga memanggang. Oven yang digunakan khusus ya, tapi kak Alvon dari Le Von juga memberikan trik-trik agar kita bisa menggunakan oven rumahan untuk membuat sourdough. Itulah serunya belajar langsung.
Tidak butuh lama untuk memanggang, aroma harum khas roti menguar di dapurnya membuat kami yang sedang duduk kemudian beranjak. Wah sudah jadi, senang sekali melihat roti yang kami kemudian sudah matang, dengan bentuk yang sungguh menarik. Dipotong dan kami cicipi, entah bagaimana terasa lebih enak rasanya dari roti sourdough biasanya. Mungkin karena merasa bikin sendiri, rasa enaknya bertambah dari hati berupa bangga bisa menyelesaikan belajar hari ini.
Lantas rotinya kemudian di potong-potong dan dibagi-bagi. Masing – masing dari kami membawa pulang ke rumah. Saya sekalian pesan croisant untuk dibawa pulang sebagai oleh-oleh anak-anak. Nah ternyata, kelas croisant juga ada lho di Le Von ini. Untuk informasi lengkap, kalian bisa cek langsung aja Instagramnya di @levon.bakingclass bisa intip juga kegiatannya apa aja, atau mungkin coba dulu deh roti mereka yang emak seenak itu.
In the end…
Happy banget, jadi pengalaman seru berkesan dan tak terlupakan. Walau mungkin untuk bikin sendiri sekarang belum bisa, tapi mungkin saya mau coba bikin starternya. Jadi kalau bikin pancake nantinya lebih lembut, sehat dan enak juga.
Semoga cerita kali ini bisa jadi manfaat juga ya untuk teman-teman yang sedang mencari kelas baking Bandung, kalian bisa coba ke :
Le Von Boulangerie (Artisan Bakery, Baking Class & Consultation)
Jl. Kurdi Barat 2 No.33A, Pelindung Hewan, Kec. Astanaanyar, Kota Bandung