Yasinyasintha.com – Ga ada alasan untuk ga ke dokter gigi, begitu pikir saya begitu sampe ke klinik Gigi OMDC Cabang Bandung. Ini adalah cabang OMDC yang ke 17 setelah sukses menghadirkan OMDC lainnya di Jabotabek, Yogya dan Bali dan Surabaya. Yang bikin unik dari klinik gigi OMDC adalah menghadirkan klinik yang tematik sehingga super nyaman dan tentu saja estetik. Ini dia pengalaman saya periksa gigi ke Klinik Gigi OMDC Bandung.
Table of Content
OMDC Bandung, Klinik Gigi Bertema Kafe Ngehits
Ga sampai setengah jam dari rumah saya di daerah Bandung Timur menuju Tengah kota Bandung dengan motor, saya sudah sampai di Kawasan Riau demi treatment gigi. Lokasi klinik gigi yang saya tuju ada di tengah kota, tapi tidak terlalu ramai. Tengah kota yang masih begitu asri dengan semilir angin dan pohon – pohon teduh.
Dekat dengan Kawasan sekolah Tarbak (Taruna Bakti), begitu strategis. Kawasan ini banyak kafe-kafe yang estetik, satu – dua pengunjung bahkan sudah ada sepagi ini. Itulah Bandung, orang-orangnya nongkrong di Kafe untuk berbagai tujuan, mulai dari sekedar mencicip makanan, meeting, cari inspirasi, mengerjakan kerjaan di kafe, hingga mungkin menunggu anak pulang sekolah. Ngafe is healing tipis katanya.
Adalah OMDC Dental Café Bandung yang saya tuju, Klinik gigi yang sudah 10 tahun atau 1 dekade dan hits di Jakarta dan kini sudah ada di Bandung juga, sebagai cabang ke-17 nya. Kliniknya di sini memiliki Interior yang cantik mengusung tema Mediterania Modern.
Tujuan utama saya scalling gigi, meskipun baru 4 bulan lalu scalling. Tapi entah kenapa rasanya udah ga nyaman, lalu saya juga ingin konsultasi untuk gigi bagian kiri bawah yang berlubang.
Datang disambut dengan hangat, saya masih takjub pada design interior klinik gigi ini. Tidak seperti klinik, lebih mirip café yang begitu estetik.
Meski begitu, OMDC Klinik Bandung ini tidak mengubah struktur bangunan aslinya sebagai tanda pelestarian warisan arsitektur Kota Bandung. Justru mengawinkan bangunannya khas Bandung tempo dulu dengan gaya interior Mediteranian modern di setiap sudutnya, mulai dari depan klinik, ruang poli, ruang tunggu hingga area indoor dan outdoor café nya (Simak sampe selesai ya)
Sebagai orang Bandung asli, ini tuh cocok banget buat orang Bandung yang gemar wisata café. Dibantu dengan sigap sekaligus ramah, saya melakukan registrasi untuk data diri, dapat mineral water juga di sini, setelahnya saya menikmati OMDC lounge dan tentu saja sambil selfie hehe.
Fasilitas dan Ruangan Periksa OMDC Bandung
Penyuka warna-warna earth tone dan pastel mari merapat! Kalian berasa nyaman dan santai di sini, menyoal ruang periksanya pun tak kalah estetik dan nyaman loh. Asli deh, ga berasa kaya lagi di klinik gigi. Dari pemilihan interior ruangan hingga ke furniture nya, semuanya terasa pas dan begitu serasi.
Oya, OMDC Bandung juga memastikan setiap peralatan yang digunakan dalam kondisi steril, bahkan terdapat sterization room sendiri, sebelahnya terdapat nursery room (jarang-jarang lho di klinik gigi ada nursery room.
Terdapat 2 ruangan periksa gigi dewasa dan 1 ruangan pemeriksaan gigi untuk anak. Dan ruangan anak-anak ini adalah yang terbaik, liatnya aja seru. Saya sengaja pengen ngintip, soalnya pengen juga ajak Vira periksa giginya yang berlubang, melihat ruangaa pemeriksaannya yang begitu ramah anak. Saya jadi begitu yakin kalau Vira ga akan takut malah curiga dia akan betah karena tempatnya begitu nyaman dan dilengkapi dengan area playground dan cafe yang persis di sebelah klinik bertajuk OMDC Kitchen. Dengan interior yang dibuat begitu cantik dan serasi dengan kliniknya yang bergaya mediteranian.
Toilet juga mushola juga tersedia. Musholanya sendiri justru berada di bagian depan klinik dengan kosep open window, tak kalah cantik.
Pengalaman Scalling Gigi dan Tambal Gigi di Klinik Gigi OMDC Bandung
Adalah drg. Reggie yang menangani saya saat pemeriksaan gigi. Ruangannya yang disetting seperti kafe ini ternyata emang bikin saya lebih nyaman dan santai saat menyampaikan keluhan gigi yang saya alami, setelah menyampaikan tujuan saya untuk scalling dan menanyakan mengenai tambal gigi, dokter dan perawat langsung mempersilakan saya untuk duduk di kursi tindakan.
Yang juga unik dan baru pertama kali, tepat di dinding bagian atas terdapat monitor yang dibuat terhubung pada alat pemeriksaan, memperlihatkan kondisi gigi. Ini baru bagi saya, bisa melihat sedekat dan detail itu kondisi gigi, karang giginya sudah cukup menumpuk walau baru 4 bulan yang lalu scalling. Di sini kemudian dokter memberikan saran, agar saya setidaknya scalling 3 bulan sekali berkaitan dengan susunan gigi saya yang memang tidak rata sehingga karang gigi lebih mudah terbentuk.
Saya juga jadi melihat gigi berlubang yang ada di kiri bawah, dan dibuat kaget sendiri ternyata lubangnya emang sebesar itu, dokter memberikan informasi dengan begitu detail dan tidak ada judging sedikitpun, hehe. Ini penting nih, saya senang dengan dokternya yang fokus pada tindakan apa yang harus dilakukan setelah ini agar saya tak sampai sakit gigi. Dokter juga menginformasikan bahwa gigi saya yang berlubang ternyata tak hanya kiri bawah, melainkan kiri atas juga.
Setelah dilihat secara keseluruhan, akhirnya mulai deh scallingnya. Ngilu tentu saja, dokternya dengan begitu hati-hati dan teliti membersihkan karang gigi yang menempel. Sakit ga? Ya sedikit lah ya. Oya, monitor yang tadi untuk memperlihatkan kondisi gigi, sebelum scalling dimulai ditawarkan sebagai hiburan untuk menonton, ditawarkan untuk nonton Netflix bahkan ditanya lagi nonton apa di Netflix. Sungguh ini adalah detail kecil yang membuat saya merasa diperhatikan.
Dari sisi durasi, scalling ini terasa agak lama dari biasanya, dokternya bener-benar teliti bolak balik mengganjal mulut saya yang mulai turun karena pegal. Sambil memberikan edukasi juga, katanya sebaiknya saya melakukan scalling setidaknya 3 bulan sekali, agar lebih mudah dan gusi bagian dalam tidak semakin turun dan menyebabkan gigi menjadi sensitif, pun agar tidak terlalu sakit saat dibersihkan.
Scalling memang disarankan dilakukan 6 bulan sekali, namun untuk beberapa kondisi (seperti saya) bisa saja lebih sering lebih baik. Setelah pembersihan karang gigi, dilanjut dengan tindakan tambal gigi.
Pertama gigi saya di bor untuk melihat sebesar atau sedalam apa lobangnya. Dan waw, ngilunya sampe ke hati nih! Ini salah saya juga kenapa membiarkan gigi berlobang ga buru-buru ditambal, alhasil saat ditambal begitu ngilu, saya masih cukup beruntung gigi berlubang ini tidak menyebabkan sakit gigi.
Tambal Gigi Estetik di Klinik Gigi OMDC
Pernah tau atau liat belum kalau tambalan gigi biasanya warnanya beda dengan warna gigi, biasanya berwarna abu misal. Sehingga sekilas terlihat seperti gigi berlubang, padahal itu tambalan. Saya kemana aja nih karena ternyata di OMDC Bandung ini kita bisa milih tambalan dengan tambalan yang warnanya mirip dengan warna gigi.
Alhasil ga keliatan nih kalau gigi berlubangnya ditambal, saya excited sendiri rasanya takjub soalnya hasilnya begitu rapi bahkan dibentuk sesuai dengan kontur gigi, beberapa kali dokter meminta saya untuk menggigit untuk melihat dan merasakan adakah ganjalan pada tambalan, dokter juga memastikan bahwa tambalannya nyaman dan memberikan himbauan kalau jadi sakit gigi, maka harus segera konsul kembali untuk diperbaiki, sudah seminggu berlalu dan saya alhamdulilah nyaman bahkan kalau mangap suka ngintip dan seneng dalam hati, ga keliatan ini gigi tambalan.
Tambal gigi di Klinik Gigi OMDC Bandung ini begitu memuaskan, dokternya bilang bahwa tidak selalu warna tambalan akan sama dengan warna gigi, nah kalau di OMDC Bandung sih kemungkinan besar ada karena menyediakan banyak warna tambalan yang nantinya disesuaikan dengan warna gigi pasien.
Oya, yang tak kalah bikin saya puas periksa gigi di Klinik Gigi OMDC ini adalah dokternya bahkan mengajarkan saya untuk menggunakan benang gigi. Dengan sabar mengulang cara bagaimana menggunakan benang gigi. Treatment usai, saya segera ke depan untuk membereskan administrasi. Oya dari admin OMDC Bandung, bahkan sampai memberikan foto before after tambalan gigi saya.
OMDC Bandung tidak hanya menangani scalling dan tambal, layanannya begitu baik untuik dewasa maupun anak-anak. Diantaranya dokter gigi Spesialis Orthodonti, Spesialis Konservasi Gigi, Spesialis Bedah Mulut, Spesialis Kedokteran Gigi Anak, dan sebagainya
OMDC Kitchen, Memanjakan Diri, Mulut dan Gigi
Dokter mengatakan bahwa saya sebaiknya menghindari makan minum yang panas-panas dulu, jam makan siang tiba dan memutuskan untuk nongkrongnya ke OMDC Kitchen yang letaknya persis di sebelah klinik, bahkan terdapat pintu yang tembus langsung membawa kita ke kafenya dari klinik.
Begitu masuk, waaaah! Suka banget, super estetik dengan padu padan warna yang ciamik. Dibuat semi outdoor, cocok banget buat tempat ngopi sambil ngasuh, saya sudah bilang tadi diawal bahwa Vira pasti nih, bahkan klinik dan cafe ini memiliki area Outdoor playground yang luas dengan beragam permainan ketangkasan anak seperti seluncuran, jembatan kesimbangan, ayunan, bicycle track, wall climbing, terowongan, dan jungkat-jungkit akan memberikan pengalaman baru yang menyenangkan berada di dokter gigi bagi anak-anak.
Saya menikmati segelas es coklat, nikmat sekali untuk hari yang sedang panas-panasnya di Bandung. Untuk makananya, saya menikmati paket chicken katsu.
Menu minumannya seharga 15 ribu aja, untuk semua varian minuman. Mulai dari milk tea, matcha. hingga yakult booster. Sedangkan makannya, 30 – 50 ribuan saja. Cukup terjangkau ya, dengan pilihan menu yang anak-anak suka! Bayangin deh, abis dari dokter gigi lalu ngafe. Sambil menikmati minuman yang segar, kita melihat anak-anak makan dengan ceria lalu bermain di playground nya. Perfect blend ya!
Dalam sekali berangkat, dua tempat langsung bisa dijajal. Urusan gigi, bisa langsung ke OMDC dan urusan perut yang keroncongan, melipir ke sebelahnya karena ada OMDC Kitchen.
Ada yang mupeng juga ga nih ke OMDC Bandung? Jangan lupa foto-foto ya.