Yasinyasintha.com – Rasanya baru kemarin saya mengenal aksara Sunda yang jadi mata pelajaran muatan lokal kala SMA, ternyata itu udah belasan tahun lalu ya. Tapi saya masih ingat betul seru, unik dan rasa bangga mempelajarinya. Indonesia begitu kaya, tak hanya budaya dan bahasa tapi juga aksara-aksaranya ternyata. Terima kasih Merajut Indonesia yang membuka sessi perbincangan seperti ini.
Table of Content
Aksara –Aksara di Nusantara Seri Ensiklopedia
Adalah mas Ridwan Maulana yang merupakan penulis dan pegiat aksara Nusantara yang menjadi narasumber IG Live dengan topik Aksara – Aksara Nusantara seri Ensiklopedia, dipandu oleh teh Evi Sri Rezeki yang merupakan seorang penulis juga, penulis cantik dan berbakat asal Bandung dan juga merupakan teman blogger saya, hehe.
IG Live kemarin ditayangkan di akun Merajut Indonesia, nah perlu diketahui bahwa Merajut Indonesia adalah program besutan Pengelola nama Domain Internet Indonesia (PANDI) Melalui Digitalisasi Aksara Nusandara ( MIMDAN ), live Instagram kali ini adalah kerjasama Merajut Indonesia dengan Writing Tradition. Yang ketinggalan livenya kemarin, bisa tonton di Bincang MIMDAN Aksara-Aksara Nusantara.
Bicara tentang aksara di Nusantara, mas Ridwan ini butuh waktu setidaknya 2 tahun untuk menyelesaikan bukunya yang berjudul Aksara-Aksara di Nusantara Seri Ensiklopedia, bukan tanpa alasan, motivasinya sungguh mulia yakni menghidupkan dan mengumpulkan aksara-aksara di Nusantara yang selama ini tercecer sehingga sulit untuk ditemukan dan dipelajari.
Mas Ridwan ini aktif luar biasa sebagai pegiat aksara, hal ini terbukti dengan kiprahnya dalam pengenalan aksara sejak ia SMA pada tahun 2015 hingga kini. Diantaranya adalah menulis blog, konten media sosial dan artikel terjemahan, membuat font – font aksara dan menerbitkan buku tentang aksara – aksara di Nusantara pada tahun 2020 dan mendirikan Writing Tradition Project, dan banyak lagi karya dan eksistensi mas Ridwan ini, super produktif banget ya masih muda pun.
Oya, font – font buatan mas Ridwan ini bisa diunduh dan digunakan langsung loh, bisa ceki-ceki langsung ke aksaradinusantara.com.
Ragam Aksara Nusantara
Munculnya tradisi tulis ini sendiri telah ada sejak 3ribu tahun yang lalu, sedangkan di Nusantara diperkirakan muncul di masa dari Hindu-Budha yang merupakan keturunan aksara palawa. Seiring dengan waktu, tulisan palawa ini bertransformasi menjadi aksara kawi, aksara batak, aksara lampung, aksara kelinci dan aksara lainnya.
Perlu ga sih kita mempelajari aksara di Nusantara? Tentu dong, alih-alih tenggelam pada budaya aksara luar, jangan sampai kita lupa dengan budaya negeri kita sendiri, aksara – aksara di Indonesia ini ragamnya banyak, hanya saja sayangnya penggunaan, pemerhati dan peminatnya masih sangat minim. Padahal jika digali, bukan tidak mungkin bisa dikenal juga di mata dunia sebagai sesuatu yang bernilai sejarah, unik dan berbeda.
Berikut nih beberapa contoh aksara di Nusantara ya ( hasil tangkapan layar dari website aksaradinusantara )
Bagaimana dengan sejarah aksara di Nusantara? Bisa di cek di website merajutindonesia ya, banyak membahas mengenai sejarah aksara, misalnya aksara Bali, aksara Lontara dan aksara nusantara lainnya.
Aksara vs Bahasa
Tak bisa dibandingkan melainkan disandingkan, aksara adalah ciri majunya sebuah peradaban, sedangkan bahasa adalah ciri kuatnya dalam menjaga tradisi lisan, seperti menurunkan bahasa-bahasa ke generasi selanjutnya.
Di dalam buku Aksara-Aksara di Nusantara ini, kita juga dapat menemukan sejarah singkat, pedoman penulisan dan contoh-contoh tulisan juga aksara-aksaranya. Pasti menyenangkan nih bisa mempelajari aksara sekaligus mengetahui sejarahnya.
Seperti kata mas Ridwan nih menurutnya, kita ga perlu jago dulu bahasa atau menguasai banget aksara untuk mempraktekannya atau memasukan aksara pada kehidupan sehari-hari, siapa saja boleh menggunakannya hanya saja tetap menekuni pedoman penulisan dan tidak digunakan untuk menulis hal yang tidak etis. Walau tentu lebih bagus jika menguasai aksara sekaligus dengan bahasanya.
Lebih lanjut mas Ridwan juga membuat aksara ini dibuat secara digital, seperti contoh teks di buku karyanya, aksara nusantara ini diketik dengan font komputer, ini dilakukan demi membuat aksara nusantara selangkah lebih maju, sehingga dapat digunakan secara menyeluruh untuk kepentingan digital.
Saya udah coba juga download lalu instal, mudah sekali. Bisa langsung digunakan untuk mengetik di Word.
Kesimpulan
Malu nih saya baru tau ternyata segitu kayanya aksara Nusantara ini, selama ini taunya ya aksara ya Sunda aja nih itu pun karena menjadi muatan pelajaran sekolah dulu. Setelah mengetahui ini, tergelitik untuk mengetahui dan belajar lebih jauh, menghidupkannya kembali menjadi salah satu harta berharga bagi kebudayaan Indonesia.
Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) lewat program Merajut Indonesia Melalui Digitalisasi Aksara Nusantara (MIMDAN) keren banget menyuguhkan sessi bincang seperti ini, memperkaya pengetahuan dan menumbuhkan kecintaan pada Nusantara dan ragam budayanya, semoga acara seperti ini bisa terus diselenggarakan ya.
Teman-teman sendiri gimana nih? Jadi ikutan penasaran ga sama aksara – aksara Nusantara?
