Cerita Mendulang Sukses Bisnis Foto Pernikahan Berkat Website

blogger asal bandung yang juga fotografer

Yasinyasintha.com – Rasanya baru kemarin saya dan Papi berkutat dengan pertanyaan-pertanyaan seputar foto pernikahan, jadi pejuang subuh di setiap sabtu dan minggu demi memotret moment pernikahan, dipertemukan dengan berbagai pasangan dari berbagai penjuru kota negeri, bahkan memotret untuk pasangan dari negeri Singa, dan itu semua berkat website.

Website, Cara Usaha Kami Dikenal Dunia

foto prewedding bandung
foto post wedding pasangan muda di kawasan Braga

Saya masih 20 tahun saat itu, Papi 21 tahun. Kami dianggap terlalu belia untuk membuka bisnis foto pernikahan ( kami nya saja belum nikah, hehe ) perkembangan dunia teknologi belum secanggih sekarang. Tapi Papi yang visioner sering membagikan isi kepalanya, bahwa website adalah cara terbaik mengenalkan usaha kami pada dunia.

Berbekal kamera yang Papi miliki, 1 set komputer dengan spek sederhana di kostan dari uang gaji terakhir bekerja, niat di hati dan keyakinan pasti Allah memberikan jalan, kami membuka website jasa foto pernikahan.

To be honest, bersaing di bidang ini di kota Bandung bukanlah hal yang mudah ( bahkan hingga sekarang ) kota ini penuh dengan manusia-manusia kreatif nan nyentrik. Kami sadar betul, harus mencari celah, dan website adalah pilihan kami. Dibuat sendiri oleh Papi, diisi oleh saya yang masih mentah dengan dunia digital apalagi mesin pencari, di malam-malam yang hening saya banyak membaca demi belajar. Semua dipelajari otodidak, bukan karena rajin lebih karena tak ada modal. Bidang-bidang yang membahas ini belum banyak pun harganya di atas jangkauan kami.

2 – 3 bulan pertama, rasanya kami hampir putus asa. Uang kost dan uang makan di Bandung tak bisa menunggu, pun kami tak punya portofolio. Bagaimana membuat orang percaya bahwa yang kami lakukan ini bukanlah omong kosong? Jadilah kami mulai membuka jasa foto perorangan dahulu, dimulai dari teman SMA yang saya tawarkan untuk foto 1 sessi, harganya 150-200 ribu saja. Setelahanya, saya ramu menjadi cerita di website, saya turut ceritakan juga konsepnya, lokasinya, behind the scenes-nya. Kami benar-benar melakukan apapun yang kami bisa, layaknya tanaman kecil yang berusaha tumbuh di sela-sela batu.

Sebagai sampingan, Papi masih mengajar foto dan mengedit untuk beberapa murid privat. Lumayan sebagai tambahan.

Kami harus menempuh belasan kilo meter untuk menemui klien pertama kami. Dan ya, dari website ! Senangnya bukan main, tapi tentu saja tidak semulus itu, perlu pertemuan-pertemuan berikutnya untuk mencapai kata deal. Di sisi lain, tak jarang pula orang yang mengajak bertemu, lalu tidak datang, tidak bisa dihubungi, menghilang, meragukan, nawar edan-edanan, you name it, kami jabanin, sungguh itu mengajarkan kami banyak hal. Bukan Cuma tentang bisnis, tapi juga daya tahan seseorang memang perlu ditempa.

memotret prewedding di bandung
One fine day, after prewedding session. Pardon my face yang super lelah haha

Klien pertama dan excited-nya bukan main. Foto preweding pertama klien kami digelar di kebun binatang. Orang Cimahi, yang menemukan kami dari website. Pasangan muda yang juga turut memahami bahwa kami sedang merintis, belum ada tim saat itu. Beruntung ada salah satu murid Papi yang brilian dan juga anak rantau bisa menjadi tim kami. Sekelompok anak muda memotret pernikahan, kami harus tahan dengan mata – mata yang meremehkan.

Bukan sekali saja kami hampir menyerah, bukan dua tiga kali saja kami patah. Setiap ingin menyerah, saya buka kembali website, dan tersenyum-senyum sendiri membaca tulisan yang saya tulis sendiri. Saya percaya tidak ada yang sia-sia, yang perlu saya lakukan adalah bertahan sedikit lagi setiap kali semangat habis. Tuhan tak pernah tidur, satu dua orang mulai menghubungi sekedar bertanya. Percayalah, ada yang bertanya saja sudah sangat bangga dan senang rasanya, jadi tidaknya urusan belakangan. Adanya nomor-nomor baru yang menghubungi adalah tanda, website ini mulai bekerja, tumbuh seiring dengan kami juga yang kemudian tumbuh.

Modal Website, Ratusan Juta Raih Omzet

foto wedding jakarta
foto prosesi pemberkatan pernikahan –

Butuh lebih dari 1 tahun untuk kemudian mulai sibuk wara wiri, jadwal padat. Bahkan yang tadinya hanya sibuk di jumat sabtu minggu dan sesekali di hari biasa, kini berubah bisa setiap hari ada jadwal motret prewedding, begitu pula dengan foto pernikahan, acara siang dan malam di sabtu dan minggu bisa dipastikan kami motret seharian. Klien kami datang dari luar kota, banyaknya dari Sumatera khususnya Palembang. Mereka yang datang ke Bandung untuk liburan sekaligus pemotretan, of course they find us on website.

prewedding and wedding singapura
salah satu klien dari Singapura nih

Pernikahan dengan berbagai adat, mulai dari tradisional hingga internasional. Upacara pernikahan berbagai agama, mulai dari Muslim, Nasrani hingga Hindu dan Budha. Semuanya kami nikmati, buah dari website yang dibangun dengan harapan, dirawat dengan sabar dan ketekunan.

Harus saya katakan, merawat website ibarat merawat pohon. Perlu kesabaran, ketekunan memeliharanya. Jika berhasil, bukan tidak mungkin ia dapat memberikan kita buah, memberi kita teduh layaknya rumah. Ya, website seperti rumah kedua,

Kami mulai melebarkan sayap, membuka jasa souvenir pernikahan berupa Photobooth. Dengan website berbeda, menerima panggilan hingga luar kota. Menjadi konsultan souvenir photobooth di berbagai tempat wisata hingga pulau Dewata. Bahkan membuka kesempatan juga bagi pelaku jasa foto pernikahan di daerah untuk membuka jasa souvenir photobooth ini. Dan ya, semua dari website.

lamaran pernikahan adat bali
salah satu acara tradisional, lamaran adat bali

Tak disangka, dalam 2 tahun saja usaha jasa foto pernikahan kami melejit. Di akhir tahun, saya merekap omzet pekerjaan. Jumlahnya mencengangkan di tahun ketiga, dari data rekap klien, total omzet yang diraup lebih 700 juta lebih. Woah luar biasa bukan? Bayangkan, dari website yang dibangun dengan harapan dan besarkan di kamar kostan ternyata bisa mengantarkan kami pada kesuksesan juga kesempatan-kesempatan baru.

Tahun-tahun selanjutnya tak kalah menakjubkan, salah satu kesalahannya adalah kami tak merawat website ini seperti sebelumnya. Jujur, tak bisa saya percayakan kesayangan saya ini pada orang lain selain saya dan Papi sendiri. Setelah menikah dan punya anak, prioritas kian terbagi. Ajaibnya, website ini layaknya pohon, terus memberi.

Website, Pintu Ajaib dan Peluang Kesempatan

foto cafe manado
salah satu cafe di hotel di Manado yang Papi foto

 

Setelah menjalani hampir 5 tahun bisnis foto pernikahan dengan mengandalkan website, ada sedikit kebimbangan menyapa, apakah ini benar-benar akan jadi usaha yang akan kami kelola seumur hidup bahkan hingga tua? Allah berikan jawaban, tak disangka satu kesempatan besar datang. Adalah sebuah agensi dari negeri panzer alias Jerman. Menemukan kami dari website dan memilih kami untuk menjadi salah satu fotografer OTA ternama, Traveloka.

Setelahnya, kesempatan-kesempatan lain berdatangan. Sungguh masih bergetar hati saya jika mengingat semua, seakan Allah berikan jalan bahwa inilah saatnya berubah haluan.

Website yang kami kita adalah rumah dan pohon berbuah telah berubah menjadi pintu ajaib dan peluang kesempatan, berkatnya kami menemukan batu loncatan. Menjadi fotografer coorporate, berkatnya pula saya bisa punya pilihan untuk menulis untuk dunia atas nama diri saya sendiri, melahirkan blog ini : yasinyasintha.com.

blogger asal bandung yang juga fotografer
finally, its me and my blog

Apa kabar dengan pintu ajaib kami ini sekarang? Website kami, fotoweddingbandung.com masih ada, masih akan kami rawat sebagai salah satu kesayangan, tak lagi berbuah tak apa, masih kami sayangi walau tak sesering dulu kami sirami dengan cerita. Saya dan Papi sepakat memeliharanya di waktu senggang kami, menulis untuk diri kami sendiri sebagai bentuk cinta dan terima kasih pada jalan-jalan yang telah ia jembatani.

Website, Untuk Siapa dan Bagaimana Cara Membuatnya?

hosting di sahabat hosting
Membuat website kini lebih mudah bersama Sahabat Hosting

Nyata dan maya semakin hari kian sejalan, berjalan berdampingan. Cara kita merefleksikan diri pada dunia, bagaimana kita ingin dikenal yang selanjutnya kita akrab sebut branding. Siapa saja yang membutuhkannya? Saya rasa semua orang, terlebih sebuah bisnis yang punya cita-cita besar, memiliki website layaknya tanda komit.

Bagaimana cara membuatnya? Just make it, entah itu dengan blogger.com atau wordpress.com atau dengan platform web/blog lainnya. Ga bisa? Come on, tutorial ada dimana-mana? Masih ga bisa, coba cari jasa pembuatan website, akan lebih baik jika sekaligus dengan hosting dan domain. Sehingga lebih memudahkan jika ada hal yang ingin ditanyakan.

Kenalin, Sahabat Hosting, yang merupakan rumah lebih dari 2500 domain, layanannya tak hanya nama domain tapi juga hosting. Sesuai namanya, cloud hosting hingga website desain. Baik untuk personal, maupun perusahaan.

Saat dulu membuat website, yang dipertimbangkan ketika memilih hosting adalah security-nya, Control Panel yang user friendly, dan tentu saja up-time layanan dan koneksi jaringan. Kabar baiknya, semua bisa didapatkan di Sahabat Hosting ini, dan ini jadi hal yang membuat banyak orang memilih Sahabat Hosting.

Bagaimana untuk harga? menurut saya terjangkau, terlebih website dibayar tahunan untuk tagihan domain dan hosting. Investasi jangka panjang.

Untuk info lebih lanjut, bisa sering-sering juga intip info dan promo Sahabat Hosting di laman Instagram @sahabathosting.

Well, saya sudah cerita bagaimana power dari sebuah website. Pun hingga saat ini, saya masih betah mengelola website baik untuk usaha maupun untuk diri sendiri. Pernah merasakan manis yang begitu manis dari memiliki website, di website yang saat ini kamu baca saya pastikan akan menjaganya.

Semoga bisa menginspirasi teman-teman yang membaca ya.

yasinta astuti adalah seorang blogger dan fotografer asal bandung yang memiliki blog yasinyasintha.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *