Yasinyasintha.com – Cerita saya kali ini bukan dimulai dari saat ini melainkan dari tahun-tahun sebelumnya, saat peran menjadi ibu terasa begitu melahap waktu, tenaga dan pikiran. Belum keadaan ekonomi yang murat marit, healing? Apa itu healing, bisa berjalan dari bulan satu ke bulan lainnya saja sudah berupa kesyukuran tersendiri.
Table of Content
- 1 Menulis di Hari Hujan
- 1.1 Takdir – Takdir yang Lahir dari Tulisan
- 1.2 Hari yang Cerah Berkat Kesabaran dan Tulisan
- 1.3 Hilang buat Healing ke Baduy, Itinerary 2 hari 1 Malam
- 1.4 Work Life Balance Bareng Traveloka
- 1.5 Booking Travel via Traveloka, Tutorial Kemudahan untuk Perjalanan
- 1.6 Liburan Idaman, Bahan Tulisan dan Mengekalkan Kenangan
Menulis di Hari Hujan
Saya selalu perçaya bahwa suatu kondisi takan bertahan selamanya baik itu sedih maupun gembira. Percayalah, kamu yang sedang kesulitan pasti suatu hari akan menemukan kemudahan. Persis seperti hari hujan, yang suatu hari akan mereda. Sembari menunggu dengan sabar, teruslah berusaha. Setidaknya, itu yang saya lakukan setiap hari dari kamar di dini hari saat sang bayi sedang lelap-lelapnya, perlahan saya turun dari kasur, membuka laptop dan mulai menulis.
Saya menulis tentang banyak hal, berawal dari passion menulis yang kemudian saya temukan menjadi self healing paling sederhana yang sejak 2015 lalu. Terima kasih pada dunia blogging yang banyak sekali membuka pintu-pintu kesempatan.
Dan jika kamu seorang Ibu dan membaca tulisan ini pasti kamu akan setuju, bahwa menjadi ibu terkadang bisa membuatmu lupa jati diri. Dan dengan menulislah saya kemudian selalu menemukan diri sendiri. Dan Blogger perempuan adalah satu diantara wadah yang menguatkan saya untuk terus menulis.
Saya senang menulis sedari SMP, makin suka saat saya SMA. Saat kemudian surat yang saya tulis saya sampai ke Yayasan milik Alm. Pak Habibie dan mengantarkan saya pada Beasiswa. Saya yakin, bahwa menulis adalah payung kala hari hujan, bahwa menulis adalah jalan saya menuju rumah yang tenang dan tempat-tempat yang mungkin belum pernah saya jejaki. Saya menulis saat hari cerah, dan lebih banyak lagi kala hari hujan. Tak disangka, tulisan-tulisan itu benar-benar memiliki takdirnya sendiri, pelan tapi pasti.
Takdir – Takdir yang Lahir dari Tulisan
Siapa sangka, satu per satu kesempatan datang. Berbuah dari pohon-pohon berupa tulisan yang saya tanam, mengantarkan saya pada 2 tahun belakangan yang begitu sibuk. Tawaran demi tawaran datang, membuat saya sebagai Ibu berpikir keras mengatur waktu dan mengkondisikan anak. Penuh semangat mengerjakan sekaligus degdegan sesekali anak harus ditinggalkan.
Saya bilang ya pada setiap ketukan pintu kesempatan. Rupanya tulisan saya tentang tips memotret dengan smartphone mengundang banyak pembaca, berawal dari diundang sebagai speaker Universitas Brawijaya, berlanjut ke Ibu-ibu Bhayangkara, kemudian Marketplace hingga menjadi narasumber untuk Disbudpar Kab. Bandung dalam programnya yang bertajuk Lensa Mata.
Desa demi desa saya datangi, senang tentu saja. Selain menikmati takdir berkat menulis, saya berhasil mengumpulkan pundi-pundi. Tak disangkal, senang rasanya di tahun ini bisa sesekali mengajak anak staycation, ke hotel-hotel yang kami temukan sedang diskon. Liburan tipis-tipis yang ternyata begitu manis.
Takdir-takdir yang lahir dari tulisan tak henti mengetuk, di tahun ini pula saya resmi menjadi Certified Digital Marketing dan menjadi digital marketing untuk 5 rumah sakit swasta, berhasil membuka kantor sendiri di rumah dengan beberapa karyawan di dalamnya. Rupanya, hari hujan telah berakhir dan menuntun pada hari cerah ceria yang bisa saya nikmati dengan suka cita.
Hari yang Cerah Berkat Kesabaran dan Tulisan
Balik lagi tentang menjadi ibu, menulis kala dini hari berganti menjadi mengerjakan pekerjaan yang tak bisa saya lakukan di siang hari karena mengurus 2 bocah cilik yang sedang berada di masa emasnya, setiap sore atau malam feeling overwhelming, mulai kehilangan jati diri, tanda stress mulai muncul. Menulis tak lagi bisa jadi self healing saat dikerjakan dalam kondisi waktu yang mepet, beruntung support system terbaik berupa suami dan Ibu begitu tanggap, sesekali dibiarkannya saya bepergian barang setengah hari, dan yap. It’s works!
Takdir tulisan itu Kembali datang menjelma dalam bentuk lain. Dalam bentuk kesempatan berupa menjadi Smiling West Java Ambassador alias duta pariwisata Jawa Barat. Saya yang jarang bepergian kemudian mendapatkan tugas mengunjungi Kota Cirebon, bingung sekaligus excited.
Cirebon adalah kota pertama yang saya datangi tahun ini. Saya tak pernah ke Cirebon sebelumnya. Kota Udang ini meskipun panas nyatanya bikin saya jatuh cinta. 3 hari di sana memang tak cukup tandanya harus ke sana lagi, tapi bagi kamu yang suka dengan sejarah, datang ke Cirebon adalah pilihan yang tepat. Ada keraton – keraton yang bisa dikunjungi, ada juga Gua Sunyaragi yang punya pesona sendiri. Soal makanannya, beuuh mantap! Saya jajal nasi lengko. Nasi Jamblang, empal gentong hingga tahu gejrot. Makan makanan khas sebuah daerah langsung di kota asalnya emang beda ya!
Pulangnya, mampir ke Majalengka. Main di Situ Cipanten, ngadem-ngadem main sepeda air sambil menikmati danaunya yang bening dan jangan lupa berfoto di spot ayunannya yang estetik sebagai kenang-kenangan. Pulang ke rumah, sudah pasti bahagia, anak-anak? Mereka butuh ibu yang bahagia lebih dari apapun.
Di bulan lain di tahun ini, saya berkesempatan juga mengunjungi kota Sukabumi. Makan bubur Cianjur di perjalanan menuju kesana, rasanya yang unik saya takan lupa. Meskipun ke Sukabumi saya tak wisata kemana-mana, menginap di hotel Balcony pesan dari Traveloka membuat saya tak kecewa.
Hilang buat Healing ke Baduy, Itinerary 2 hari 1 Malam
Sadar betul tentang work life balance, bahwa segala sesuatu butuh keseimbangan. Maka selepas anak-anak mendapatkan jadwal libur, saya atur dan kondisikan anak-anak agar saya bisa liburan duluan, apalagi sudah mendapat lampu hijau dari suami untuk pergi jalan.
24-25 Desember ’22 saya memutuskan ikut open trip ke Baduy. Saya yang dari Bandung, harus mencari travel menuju Rangkasbitung di titik penjemputan dari pihak trip, beruntung aplikasi Traveloka selalu ada buat urusan jalan-jalan. Kini urusan cari travel dengan mudah, partner resmi, tiket pasti asli.
Itinerary Wisata Baduy, 2 Hari 1 Malam
Day 1
06.30 : Berangkat dari Travel menuju Rangkasbitung
11.00 : Tiba di Rangkasbitung
12.30 – 13.00 : Penjemputan dan Menuju Cakeum
13.00 – 14.00 : Ishoma dan persiapan trekking 25 ribu Langkah
19.00 : Perkiraan sampai di Baduy Dalam
20.00 : Bersih-bersih – Makrab – Istirahat
Day 2
05.00 – 09.00 : Sholat Sarapan dan Jalan-Jalan Pagi
09.00. : Persiapan Trekking balik dari Baduy dalam ke Ciboleger
13.00 : Perkiraan sampai di Ciboleger
13.00 – 14.00 : ISHOMA
14.00 – 16.00 : Hunting souvenir dan oleh-oleh khas Baduy di Pasar Ciboleger
16.30 : Pengantaran oleh Trip ke Travel
19.00 : Berangkat dari Travel BTM di Rangkasbitung menuju Bandung
Itu kali pertama saya ke Baduy. Ini juga kali pertama saya bepergian sendiri sejauh itu yang bukan urusan pekerjaan, and its feel so good! Its work life balance! Terlebih saat di baduy memang tak diperbolehkan ada teknologi, benar-benar hilang untuk healing, bertemu teman baru. Stranger become friends. Berjalan ribuan langkah dengan medan yang tak biasa ternyata menyenangkan.
Kadang hilang untuk healing itu dibutuhkan. Dari perjalanan – perjalanan lah kemudian kita semakin menghargai arti pulang dan rumah. Bersyukur atas waktu dan apapun yang terjadi di dalamnya, seperti kata Tik Tok di Film Alice in Wonderland, kamu selalu bisa belajar sesuatu.
Beruntungnya saya, dari setiap perjalanan yang saya jejaki ini menjadi bahan tulisan cerita yang bisa saya bagi dalam rangka aktualisasi diri.
Work Life Balance Bareng Traveloka
Things get better, itulah yang saya rasakan di tahun 2022. Setelah perjalanan panjang dari hari ke hari di 2-3 tahun sebelumnya, setelah berproses dengan waktu yang tak sebentar. Akhirnya bisa pelan-pelan menikmati hasil bekerja dengan waktu yang ada, sesekali sendiri, seringnya bersama keluarga pastinya. Dan yap, aplikasi biru berlogo burung Godwit adalah andalan saya dalam mengatur work life balance, Traveloka.
Pelan-pelan, satu per satu dan sedikit demi sedikit mewujudkan wish list. Mulai dari menginap di hotel-hotel yang ada di wishlist, salah satunya adalah menginap di Grand Hotel Preanger, yang menurut saya lebih dari sekedar staycation biasa. Lalu berlibur sama keluarga ke Pangandaran dengan pilihan hotel di Traveloka, menginap di Nyiur Hotel yang menjadi pilihan kami saat berlibur, hingga paket body rafting yang kami beli di Traveloka. Tempat semua kemudahan perjalanan dan liburan ada.
Termasuk perjalanan terakhir saya di akhir tahun 2022 lalu, hunting travel ke Rangkasbitung di titik penjemputan oleh panitia open trip. Jika dulu saya taunya Traveloka adalah untuk pesawat dan hotel, maka sekarang kian lengkap dengan hadirnya banyak fitur, mulai dari booking travel hingga paket trip liburan. To be honest, yang paling sering kepake di keluarga kami adalah travel dan hotel, selain untuk liburan, kepake banyak kalau butuh untuk perjalanan pekerjaan.
Booking Travel via Traveloka, Tutorial Kemudahan untuk Perjalanan
Semudah itu.
Ambil Smarphone kamu dan pastikan sudah terinstal dengan Aplikasi Traveloka, jika belum segera download lewat Playstore atau Apps Store. Saya pastikan kamu ga akan rugi memelihara aplikasi yang satu ini.
- Buka Aplikasi Traveloka, dan pilih Tiket Bus/Travel
- Masukan nama Kota Keberangkatan dan Kota Tujuan
- Masukan juga Tanggal Pergi
- Tentukan Jumlah Kursi yang mau kamu pesan
- Klik Cari, and Boom! Semua pilihan ada di sana, lengkap!
Hal serupa bisa dilakukan kala mencari tiket kereta api atau pesawat hingga antar jemput bandara. Sebuah tutorial yang mudah, karena memang semudah itu.
Maka tentu tak heran bukan, perjalanan saya ke Baduy dari Bandung jadi mudah. Karena saat mencari Travel ke Rangkasbitung, Lebak semudah menjetikkan jari bersama Traveloka.
Liburan Idaman, Bahan Tulisan dan Mengekalkan Kenangan
Saya suka menulis, jauh sebelum blog ini lahir. Jauh sebelum mengenal sosial media, saya menuliskan tentang kenangan manis juga kejadian yang mengandung pelajaran di buku harian. Yang kadang tak sampai satu tahun sudah minta diganti saking mudah sekali penuh. Kini saya punya buku dengan lembaran tak terbatas untuk saya mencurahkan, blog pribadi.
Di dalamnya tak melulu tentang saya, ada banyak hal lainnya pula di sini yang membuatnya semakin berwarna dari waktu ke waktu. Tulisan-tulisan yang saya unggah di sini, mengekalkan kenangan, bisa saya baca kapan saja dan senangnya ternyata kadang bisa menjadi survival guide bagi yang lainnya. Tentu akan menyenangkan jika saya bisa sering – sering bepergian dan menuliskannya di sini, mengekalkan kenangan. Seperti yang saya katakan.
Thailand adalah impian liburan saya juga suami. Saya pribadi belum pernah ke luar negeri, dan negeri gajah putih itu adalah tempat yang ingin saya tuju. Saya bahkan sudah tau kemana saja kaki saya akan ke melangkah. Kenapa Thailand? because its so perfect for me. Begitu cocok bagi saya yang suka dengan kebudayaan dan sejarah, di Thailand banyak sekali tempat bersejarah yang bisa dikunjungi. Dan bagi suami saya yang gemar melihat pantai, laut dan wisata air. Krabi, Phiphi Island atau Phuket akan jadi hadiah terindah baginya.
Ini bakal jadi liburan cara aku #LifeYourWay
Sedikit cerita juga tentang saya dan suami yang gemar memesan hotel di lantai tinggi karena selalu jatuh cinta dengan panoramanya. Maka sepertinya mengunjungi King Powes Mahanakhon dan memiliki ketinggian 314 meter di Bangkok akan jadi aktivitas seru juga bagi kami. Tak hanya itu, makan malam di Cruise pasti bakal jadi romantic moment bagi kami berdua merayakan anniversary. Dan menonton Cabaret Thailand yang terkenal pasti bakal jadi pengalaman baru yang seru, tak lupa mengunjungi Madame Tussauds Bangkok juga jadi keinginan saya saat ke Thailand nanti.
Ke semua activity tersebut tiketnya bisa saya dapatkan dalam 1 aplikasi, Traveloka!
Nah yang pasti juga akan saya kunjungi adalah Chatuak Market, hunting souvenir lucu sebagai buah tangan untuk anak-anak. Yang pasti harus banget nih beli boneka gajah untuk si Kecil Elvira.
Saya dan Papi sudah menabung hampir setahun belakangan demi perjalanan ini, bertepatan juga di tahun ini adalah 10 tahun pernikahan kami. Perjalanan ke Thailand pasti akan jadi perjalanan tak terlupakan yang akan jadi bahan tulisan seru mengekalkan ingatan dan jadi bahan bantuan orang yang akan melakukan perjalanan ke destinasi yang pernah saya jejaki, Thailand.
Urusan tiket pesawat, travel, hotel hingga paket trip dan kegiatan-kegiatan perjalanan saya di Thailand nanti, saya percayakan dalam 1 aplikasi saja, Traveloka. Aplikasi dengan icon burung Godwit ini benar-benar memberikan saya inspirasi dan motivasi. Ukurannya yang mungil bukan alasan untuk tak bisa terbang jauh, mirip dengan saya. Yang dengan langkah – langkah kecil, berharap bisa menjejak kaki juga sampai jauh.
Penutup
Kita bisa ikuti kata hati kemana liburan nanti, jalani sesuatu mengikuti suara hati agar tak menyesal nanti. Sudah saatnya menjalani hidup dengan caramu, selama itu baik dan membuat kamu lebih bahagia tentu saja. So, let #LifeYourWay.
Semoga musim hujanku juga segera berlalu 🥲 jujur baca ini aku jadi sedikit bersemangat. Thanks mbak Yasinta ✨
terima kasih mbak Dea sudah berkunjung, semangat untuk musim hujannya. Tidak ada musim yang berlangsung selamanya
Apa itu healing, bisa berjalan dari bulan satu ke bulan lainnya saja sudah berupa kesyukuran tersendiri.