Hi dear.. Kali ini saya mau share tentang bidang yang saya tekuni dan geluti sebagai profesi. Yups, fotografi pernikahan. Hehhe
Fotografi pernikahan memang tak ada habisnya ya, dari mulai hal kecil begitu diperhatikan untuk mewujudnya keinginan. Apalagi sebagai perempuan pasti pada punya lah Dream Wedding nanti seperti apa. Sebelum share dream wedding nya kamu. Coba checklist dulu deh beberapa hal yang masuk kedalam tahapan ” Sebelum Pernikahan “
Banyak sekali teman-teman yang mungkin pengen terjun di dunia wedding. Fotografi misalnya kaya akyu, hayu atuh belajar dan bekerja bersama. Alhamdulilah bidang fotografi pernikahan ini sudah hampir 5 tahun saya dan suami saya geluti, we are great team ! Harus begitu, harus ada temen untuk brainstorming dalam hal ide dan solusi yang mungkin memaksa kita untuk stuck alias nyangkutz ! hahaha
Eh malah kemana-mana. Jadi fotografi pernikahan ini dibagi menjadi 4 menurut saya mah ( hehe )
Ada Persiapan, The Big Day , Holy Matrimoni, dan Party
Kalau dibuat tradisional mungkin jadi banyak sekali tapi dikit-dikit aja dulu ya saya pun masih belajar. Jadi di post kali ini saya share apa saja sih yang masuk dalam kategori persiapan.
1. Foto Prewedding, jangan salah. Ini sudah jadi trend tersendiri ga afdol deh pokoknya kalau wedding tapi ga prewedding (bagi kebanyakan orang ) soalnya si prewedding ini digadang-gadang menjadi hal yang harus dimasukan no 1 pada urutan persiapan perniakahan setelah urusan gedung, katering dll selesai. Foto prewedding sendiri memang menurut saya penting, apalagi dengan konsep telling story, menyampaikan bagaimana kalian bertemu, jatuh cinta, kekompakan, hal-hal manis. Dan lebih penting lagi sebetulnya untuk prewedding ini lebih kepada refreshing. Pasti banget deh beberapa bulan sebelum pernikahan pasti pusying pala berbih dengan banyak hal, prewedding ini bisa jadi sarana hiburan dengan sejenak hanya fokus bagaimana cara menikmati waktu berdua dengan diikuti oleh fotografer yang surprise dengan hasil candidnya ( cocok buat kamu yang ga suka di arahin gaya alias hayang gaya bebas saja ) ehhehe
Itu beberapa contohnya.. Beberapa dari mereka datang dari luar pulau sehingga jadilah saya fotografer sekaligus tour guide 😀
2. Diskusikan Gaya Kamu, foto prewedding ini tuh ajang hepi-hepi jangan sampai kamu merasa tertekan misal difoto diatas seutas tali (-“-) ahhaha bercanda sayang.. Intinya harus nyaman, dari segi pakaian yang paling mendasar. Pastikan pakaian yang kamu pakai nyaman, tidak ketat apalagi jika kostum kebaya atau gaun, harus senyaman mungkin dan membuat kamu enak bergerak, ga mau kan calon suami kamu kaya foto sama patung atau manneqin. Karena kalau nyaman pasti mood happy keluar, yang saya lakukan kalau sessi foto adalah mempersilahkan klien saya melakukan apa yang mereka suka dulu. Mereka harus nyaman dengan fotografer yang akan jadi orang ketiga yang masuk menangkap setiap roman asmara yang tercipta. Jadi pastikan itu adalah hal yang kamu suka. DIjamin foto nya ajib deh pokoknya.
Itu sebabnya beberapa orang memilih tema piknik atau casual diawal, karena dengan begitu mereka merasa nyaman
3. Perhatikan Cuaca. Cuaca yang cerah tentu yang kita harapkan dalam membuat foto prewedding. Tapi pernah juga sih foto prewedding ditengah hujan deras dilembang, bisa dibayangkan kan sedingin apa. Karena cuaca tidak bisa diprediksi saya selalu menekankan kepada klien agar selalu menjaga moodnya. Siapa bilang kalau hujan fotonya jadi jelek ? Basah sih iya, dikit gapapa keles, yang penting kan happy.
4. Lokasi, untuk urusan lokasi preweddingnya sendiri harus dipastikan baik kamu atau fotografer kamu tau medannya seperti apa disana, hal itu akan berpengaruh pada konsep fotomu. Dan yang paling penting ngaruh banget sama izin lokasi yang terkadang tak masuk akal :(( Tapi gimana lagi ya sayang, soalnya lokasi juga berpengaruh pada foto prewedding yang bagus. Good place make good atmosfer.
Tapi jangan takut, masih ada kok lokasi-lokasi yang free di bandung.. Yang diluar bandung saya belum terlalu hafal, boleh dibantu ya temen-temen yang tau.. 🙂
5. Fotografer Kedua, ini penting sebetulnya. Beberapa orang menganggap dan mengingingkan satu fotografer saja. Tapi sebetulnya dari sudut pandang fotografer akan lebih baik ada fotografer kedua. Karena sejago apapun itu fotografer gakan bisa berada dalam 2 waktu sekaligus dan juga lebih hemat waktu, terlebih jika kamu pengen prewedding dengan beda lokasi. Foto close dan wide nya pasti pengen dapet dong, BG nya dapet tapi orangnya pun dapet.
Nah begitu kira-kira dari kacamata saya sebagai pelaku bisnis fotografi pernikahan. Barangkali kalau teman-teman ada yang mau menambahkan dengan senang hati saya tunggu. Inti prewedding sih bagi saya menangkap kebahagiaan bagaimana satu sama lain saling menemukan dan hendak dipersatukan. Mau apapun tema preweddingnya tidak masalah, asal fotografer bisa menangkapnya dan menyampaikan makna didalamnya.
Semoga post ini bermanfaat ya teman-teman..
Salam cinta damai,
Wiih, foto-foto prewednya cakep-cakep nih,mbak. 🙂 Venuenya juga asik. Kadang suka ada tuh fotografer yang ga asik ngarahin, jadi ga puas liat hasilnya.
Hi mba Evi.. makasih mba evi makasih juga ya sudah mampir ..
Bagi saya fotografer kedua juga fungisnya utk bantu mengarahkan juga namanya orang kan suka stuck gtu ya hehehe
Memang Sebaiknya sih pilih fotografer yang bisa mengarahkan, minimal untuk blokingnya biar foto nya cakep, atau mungkin kalau orang nya ga suka diarahkan saya sih lebih milih bawa properti yang banyak biar bisa sambil activity hihi…
Wah di stasiun keren juga tuh mas kebayaang…
Prewedding kan yang penting orang didalamnya bercerita ga perlu selalu background yang wow hehhee
Sharing dong mas info lokasi prewedding nya plus izin lokasi foto di stasiun, buat referensi hihi
btw thank so much sudah mampir 🙂