Yasinyasintha.com – Beberapa waktu yang lalu dunia online heboh bicara keuangan, lebih tepatnya tentang merdeka secara finansial. Salah satu hal yang tak luput dari perhatian saya dari sekian banyak poin adalah tentang dana darurat. Kalian sendiri udah familiar belum dengan ini ?
Jujur, pernah dengar dan baca – baca ini beberapa tahun yang lalu lalu setelah itu lupa. Secara singkat dana darurat adalah dana yang dipakai untuk kebutuhan mendesak, sesuai namanya ya darurat. Tapi udah tau belum ada perhitungannya sendiri tentang berapa yang dana yang sebaiknya terkumpul sebagai dana darurat ?
Untuk yang masih lajang 4 kali biaya hidup bulanan, yang sudah menikah 6 kali biaya hidup bulanan. Dan bagi yang sudah punya anak kaya saya, minimal dana darurat adalah 12 kali biaya hidup bulanan. Nah tuh mamam deh harus ngumpulin dana darurat segitu, sebetulnya selama ini udah nabung sih, hanya saja gaya bebas. Yang dipikirin hanya untuk sekolah io aja yang utama, dan dana darurat ya ini bukan tabungan pendidikan karena tabungan pendidikan kan lebih terukur jumlahnya dibagi waktu yang dimiliki.
Kenapa perlu mengumpulkan dana darurat ? Iyaa karena ga ada yang pasti di hidup ini ya. Contoh saja yang paling dekat terjadi kemarin – kemarin pada saudara kita di Palu dan Lombok, adanya bencana alam. Adanya dana darurat ini bisa menyelamatkan kita sementara waktu sampai kondisi lebih baik, juga hal semacam sakit dan butuh perawatan intensif, atau tiba – tiba bagian rumah perlu diperbaiki, atau mobil rusak. Atau juga pemutusan hubungan kerja dan hal lainnya, adanya dana darurat ini tentu bisa sangat membantu ya.
Maka dari itu menyiapkan dana darurat adalah hal utama yang sekarang saya lakukan bersama papi. Kami bersama – sama sepakat untuk lebih berhemat dan menargetkan untuk memiliki dana darurat, bahkan menganggap dana darurat adalah utang yang harus segera dilunasi jadi bisa lebih gercep lah ya insyaallah.
Mempersiapkan Dana Darurat
Saya mulai dengan menulis dengan rapi pemasukan dan p
engeluaran. Ditulis seniat mungkin dan sedetail mungkin agar bisa terukur jika ada bocor, mengatur pemasukan dan stay on bugdet untuk segala hal.
Saya dan papi juga mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, katakanlah seperti mengurangi frekuensi makan di luar. Saya pun mengusahakan untuk memasak di rumah. Selain lebih hemat, juga lebih sehat sekaligus biar dipuji sama io whehhee.
Hal lain yang saya lakukan adalah un-instal online shop di handphone. Jika sebelumnya saya merasa window shopping di online shop adalah hiburan, maka kini saya berusaha mencari hiburan lain. Baca buku misalnya, lebih sehat juga untuk mata, otak dan dompet tentunya whehe. ” Udah ga belanja online sist ? “ Hehe masih dong, cuma dikurangi dan again : budget-in.
Lalu saya mengumpulkan dana darurat dari nominal paling kecil sekalipun. Saya berusaha kerasa untuk tidak ngeyel nunggu langsung bisa menyisihkan jutaan untuk dana darurat. Sekarang berapapun yang saya dapat, saya alokasikan sebisa mungkin untuk dana darurat, sereceh apapun itu.
Seharus itukah mengumpulkan dana darurat ?
Iya menurut saya karena tidak ada satupun yang bisa menjamin hal yang tidak diinginkan benar – benar tidak terjadi. Jika sudah kadung terkena musibah dan butuh dana, maka pilihannya adalah mencari pinjaman.
Tapi hari gini di mana bisa meminjam uang tanpa jaminan ? Alhamdulilahnya ada, melalui www.pinjaman24.id yang memfasilitasi peminjam dengan sangat mudah dengan suku bunga perbulan yang flat 3% saja serta waktu pencairan yang cepat, hanya butuh 24 jam saja.
Yang perlu kita lakukan adalah menyiapkan identitas diri dan mengisi formulir pengajuan pinjaman, baik melalui aplikasi mobile atau website resminya. Nah salah satu alasan kenapa meminjam lewat Tunaiku juga karena aman ( resmi di Otoritas Jasa Keuangan ), mudah, cepat dan tanpa agunan, jadi sangat cocok untuk kondisi darurat.
Yuk ahh bijak dalam mengelola keuangan.