Sawer Penganten, Budaya Pernikahan Kaya Makna

Ga bisa dipungkiri kalau kekayaan budaya dan tradisi indonesia ini bisa tergambar jelas dalam prosesi pernikahan. Dan berada di tanah sunda banyak membuat saya melek mengenai budaya indonesia yang beragam. Di bandung tempat saya tinggal, dimana jadi kota cantik penuh romansa bertajuk ” Paris Van Java ” tradisi dan budaya pernikahan sunda bisa dengan jelas dilihat dari sesi pernikahannya yang tentu saja bukan hanya menampilkan sisi mewah, meriah, tapi juga kaya makna dan jadi acara yang menyenangkan ( semua orang ) dan juga ajang seru-seru an bagi pengantin.

Pernikahan yang digelar secara tradisional tidak hanya mengingatkan kita pada budaya, lebih dari itu setiap acaranya penuh dengan nasihat baik, makna juga filosofi yang bikin ” wow ” banget, makna nya dalam. Indonesia ini kaya.

Dan salah satu yang tenar di tradisi pernikahan sunda ialah Sawer Pengantin (sebenernya jadi favorit juga sih soalnya saya suka mulungan sih wkwk ).

Jadi tradisi sawer penganten ini lebih dari sekedar menebarkan uang, permen dan segala rupa ke pangantin dan tamu. Ini banyak sekali maknanya lho. Makna dari sawer ini adalah nasihat untuk kedua mempelai, wasiat dari orang tuanya yang disampaikan oleh juru sawer.

Benda-Benda dan Perlengkapan Untuk Sawer

Benda-benda yang digunakan untuk acara sawer ini hanya secara simbol yang juga memiliki makna mendalam, antara lain :

  • Biji, biasanya digunakan beras
  • Bunga, biasanya menggunakan melati
  • Umbi, yang biasa digunakan adalah kunyit
  • Uang recehan dan uang kertas.
  • Sebagai tambahan adalah permen dan doorprize.

Benda-benda ini yang biasanya ada dalam bokor atau wadah kuningan / silver untuk acara sawer.

Makna Dari Simbol Benda dan Perlengkapan Sawer 

  • Beras, simbol kebahagiaan dalam hal pangan. Dimaksudkan harapan mendalam orang tua setelah lepas dari tanggung jawab orang tua, mempelai bisa  hidup berkecukupan dalam hal pangan.
  • Bunga, lambang keharuman. Diharapkan mempelai akan memiliki nama yang harum, memiliki derajat yang tinggi namun tetap handap asor alias rendah hati.
  • Kunyit, melambangkan emas dan kemuliaan. Diharapkan mempelai bisa memiliki kehidupan yang mulia dan kaya ( dalam hal harta ). Hal ini di simbolkan dalam upacara sawer pengantin. Kunyit yang digunakan di potong-potong. Ada juga yang merendam beras di dalam air kunyit sehingga beras berwarna kuning sehingga dalam bokor tadi tidak terdapat potongan kunyit tadi.
  • Uang recehan atau uang kertas melambangkan rizki atau harta.
    Mendapatkan pasangan karena adanya cinta dan ketertarikan, tapi mempertahankannya butuh penghasilan *hehhe ngutip dari google. Ga dipungkiri kan ketika rumah tangga butuh banget uang. Maka ini disimbolkan oleh uang yang ditebarkan orang tua diharapkan pengantin berkecukupan dalam hal uang. Dan jangan salah beberapa pernikahan yang saya hadiri bisa menyawerkan uang belasan hingga puluhan juta rupiah ( saya sempat dapet 350 ribu, gimana ga jadi sawer hunter coba hehhehe )
  • Permen dan Doorprize. Sebetulnya ya poin ini sih ke happy-happy nya, karena ga mungkin mulungin beras hehe, jadi lumayan lah dapet permen 10 biji misal cukup menghibur kan? Selain itu ada yang mengartikan permen ini simbol harapan agar kehidupan rumah tangga yang dilalui selalu manis dan menyenangkan. Nah upacara pernikahan kekinian mah suka diselipin doorpize misal uang dipitain. Yang dapet itu bisa dapetin doorpize, hadiahnya macam-macam ada yang boneka couple, cincin silver, kalung emas, hingga gadget ipad ( pernah banget disebuah wedding sunda tradisional yang dikemas mewah bangeeet )

Syarat makna ya. Selain itu nyanyian atau kawih yang ditembangkan oleh juru sawer pun bukan nyanyian sembarangan, ada banyak makna didalamnya. Diantaranya adalah minta maaf, nasihat, cinta mencintai, menghargai, perhatian dan mendoakan. Lebih ke semacam nasihat dalam lagam kawih sunda, yang secara jelas memberi nasihat tidak boleh tamak harta, jangan lupakan orang sekitar dan berbagi tergambar jelas ya dengan menebarkan uang tadi.
Tradisi sawer ini selain ngamumule alias melestarikan budaya sunda, juga menjadi acara yang riuh dan penuh dengan kebahagiaan. Seruuuu…

Begitu kira-kira sekelumit cerita tradisi budaya sunda yang tercermin dalam pernikahan, ini baru sawer lho. Masih banyak sekali acara pernikahan sunda yang kaya makna, ini baru sunda. Belum jawa, bali, padang dan budaya indonesia lainnya. Masih bilang ga cinta indonesia ? Masih kurang alasan untuk bangga bernegara indonesia ?

Well, saya selalu senang bisa jadi bagian dalam sebuah pernikahan. Terlepas itu tradisi apapun, karena setiap saya ada di dalamnya saya belajar lagi dan seakan memasuki dunia lain yang lebih luas dalam pengertian dan makna mendalam. #NowWeSee, I Love Indonesia

Yasinta Astuti

21 thoughts on “Sawer Penganten, Budaya Pernikahan Kaya Makna

  1. waaah,, baru tau ternyata saweran itu artinya dalem yah..
    dulu pas nikah saweran nggak yah? lupaa haha..
    pengen saweran dapet ipad kalau gitu mah.. hihhii
    sukses ya tehh 😀

  2. waah… keren…..
    mbak ane mo minta tolong dong dikirimin jadwal orang nikahan disana (udah memantapkan niat mo jadi Sawer Hunter nih 😀 )

    asik ngebaca artikelnya mbak, simpel dan ringan 🙂

    oh iya salam hoki dan salam blogger ya

    1. Ahahhaa siap, tanggal 12 mas ikutan yuk jadi sawer hunter di gedung sanusi UPI wkwkwkkw
      Makasih udah mampir, salam blogger

    1. Ga ada acara budaya yang wajib sih sebenarnya mbak, yang wajib kan hanya akadnya saja.
      Ini kan hanya budayanya saja dan maknanya seperti apa, coba baca secara keseluruhan deh 🙂

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *