Yasinyasintha.com – “ Sudah merdekakah produk Indonesia? ” Benarkah kita ini cinta negeri kita sendiri, jika kita masih saja lebih bangga menggunakan produk hasil impor dari negara tetangga. Tak usah jauh – jauh, berapa banyak produk Indonesia yang lekat dengan keseharianmu? Dari kebutuhan sandang saja, dari jumlah pakaian – sepatu dan tas yang kamu miliki, berapa banyak yang benar – benar hasil karya pengrajin Indonesia.
Suatu hari di sebuah pasar, ” kalau harganya segitu mah, mending saya beli merk K atuh ” penjual tetap pada pendiriannya untuk tidak banting harga. Saya tertarik dengan tas yang semenjak tadi belum berpindah tangan. Bahannya dari akar kayu putih, seratnya bahkan bisa sangat terasa, teraba, terlihat. Sebagai pecinta craft, saya tau butuh waktu lama membuatnya.
Di hari lain, ” Dia mah gaya wae nya, bajunya aja beli di KL, sepatunya aja merk A, tas nya juga katanya kemarin beli di spore ” lalu teman yang dibicarakan datang. Benar saja, kami yang teman-temannya mengantongi sejumlah oleh – oleh. Gantungan kunci yang katanya saat dia jalan – jalan syantik. ” Produk lokal ga ada yang oke, makanya aku kalau jalan-jalan di indo jarang beli – beli. Foto – foto aja ” ahh miris sekali kawan. Mungkin mainmu kurang jauh, mungkin bacaanmu kurang banyak.
Tapi ini bisa terjadi karena berkembangnya persepsi di masyarakat, tentang produk lokal yang dipandang tidak sebaik produk asing.
Table of Content
Persepsi Konsumen Pada Produk Asing
Mengapa kebanyakan kita memilih produk asing? Mungkin ini berkaitan dengan perceived brand quality ( merk yang bisa diterima ) yang dimiliki oleh produk asing lebih baik daripada brand kita sendiri. Juga berkaitan dengan prestige saat memakai produk impor, yang dinilai lebih gaya dan keren. Padahal dari segi kualitas, produk lokal Indonesia pun tak kalah baiknya.
Persepsi Konsumen Pada Produk Lokal
Mereka yang punya nasionalisme yang tinggi, tentu akan lebih memilih produk lokal Indonesia. Bagi kebanyakan, melekat persepsi bahwa produk lokal kurang bisa bersaing dan kurang berkualitas. Ini jelas saja salah, karena kini sudah banyak brand lokal yang memiliki kualitas produk yang baik dan harga yang bersaing.
Produk Lokal vs Produk Impor di E-commerce
Siapa di sini yang hobi belanja online di e-commerce. Enak ya, segala ada tanpa harus kemana – mana, coba review lagi berapa kali kamu beli produk lokal di e-commerce ?
Karena berdasarkan data, total penjualan masih didominasi oleh produk impor, bahkan mirisnya produk lokal hanya 6-7% saja dari total tranksaksi yang menyentuh angka 85 trilliun di tahun 2017.
Kehadiran e-commerce di Indonesia seyogyanya mampu menjadi fasilitas untuk produk lokal dikenal secara luas. Memerdekakan dan turut mendukung praktek ekonomi kreatif, apalagi jika produk tersebut memiliki kualitas yang baik. Kenapa tidak kita support dengan membelinya ?
Adanya e-commerce ini adalah pisau bermata dua, satu sisi baik karena menjadi kesempatan bagi produk lokal dipasarkan lebih luas, sisi lainnya adalah apakah produk lokal Indonesia mampu bersaing, bersadarkan persentase tadi sih saya rasa jawabannya adalah tidak.
Dan bagaimanapun, kehadiran e-commerce ini akan membawa dampak. Bagi masyarakat sendiri juga bagi produk lokal secara luas termasuk para pelaku ekonomi kreatifnya.
Dampak Positif E-commerce
- memperoleh barang-barang yang dibutuhkan masyarakat yang belum bisa diproduksi di Indonesia
- Memberikan kesempatan kepada masyarakat menengah kebawah untuk bias memiliki barang-barang berbasis teknologi dengan harga murah
Baca juga : 6 Tips Belanja di Lazada
Dampak Negatif E-commerce
- Terancamnya para pengusaha UMKM di Indonesia
- Membanjirnya produk impor di pasaran Indonesia sehingga mematikan usaha-usaha di Indonesia
- Menjadikan sifat masyarakat Indonesia yang konsumtif untuk membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan diakarenakan harga yang murah
Pemerintah kemudian berencana membatasi produk impor yang dijual toko online maksimal 20% dan 80% produk lokal dengan maksud mendongkrak penjualan produk dalam negeri terlebih dahulu. Hal ini akan lebih baik lagi jika didukung oleh peran e-commerce dalam menampilkan produk lokal terlebih dahulu.
Pelaku ekonomi kreatif pun harus mengambil dan menyikapi ini dengan serius, serius dalam meningkatkan kualitas produk juga mengadakan promosi produk agar persepsi dan prestige terhadap produk lokal terbangun.
Salah satu e-commerce yang patut diacungi jempol saat ini adalah qlapa.com yang concern menjual produk lokal dalam negeri yang sudah dikurasi.
Qlapa.com, Rumah Produk Handmade Indonesia
Produk handmade selalu punya “rasa” tersendiri daripada produk industri. Rasa inilah yang membuat produk handmade selalu punya tempat tersendiri di hati pecintanya. Jika dulu butuh waktu lama saat hendak mencari produk handmade, maka kini ada Qlapa yang hadir sebagai rumah produk handmade Indonesia.
Baca juga : Jualan di Blibli, Foto Produknya Gratis oleh Ali
Market place Qlapa ini menyediakan produk yang bernilai untuk berbagai hal, mulai dari hadiah, koleksi dan lifetsyle. Kita akan dimanjakan dengan kemudahan menemukan berbagai produk handmade yang kita cari, mulai dari pakaian, perhiasan dekorasi rumah, perawatan kecantikan dan hadiah. Produknya lengkap, tak hanya untuk wanita tapi juga pria dan anak – anak.
Harganya? Variatif sekali namun cukup terjangkau dan bersaing dengan produk impor
Beberapa hari lalu, saat tengah mencari leather tote bag dan mencarinya di Qlapa, saya dibuat excited sendiri melihat ragam produk handmade lokal yang ada di sana. Tak salah jika dikatakan bahwa Qlapa merupakan pusat produk handmade pilihan yang terkurasi.
Merdeka Belanja di Qlapa
Saya merasa merdeka dengan belanja di sini, produknya asli Indonesia semua. Kualitasnya boleh diadu, kemudahan belanjapun saya nikmati di sini. Setelah menemukan leather tote bag yang cocok lalu segera masuk proses pembayaran. Tidak ada kendala sama sekali, informasi produk lengkap termasuk mengenai stok atau informasi preorder.
Beruntung produk yang saya inginkan tersedia. Setelah menyelesaikan pembayaran saya kemudian mendapatkan konfirmasi pembayaran. Dalam 2 hari, produk yang saya tunggu datang. Daftar transaksi kita bisa secara online kita lihat dan lacak, semuanya serba lengkap.
Dan yeay, produk leather tote bag yang saya tunggu datang, surprise dengan produknya. Super bagus banget, bahannya tebal, jaitan tas nya rapi. Melihat produk lokal Indonesia seperti ini saya menjadi bangga memakai produk lokal Indonesia, karena pada kenyataannya kualitasnya sangat baik.
Saat dipakaipun leather tote bag ini sungguh nyaman. Dan bagi saya, faktor nyaman di atas segalanya. Kekuatan produk pun bagus, saya dengan bawaan layaknya orang pindahan setiap kali bepergian bawa anak. Merasa nyaman dengan produk tote bag yang saya beli di Qlapa.com
Saya bangga menjadi Indonesia. Keragamannya bahkan bisa saya rasakan dari produk – produk lokalnya. Saya memerdekakan diri saya dengan mulai lebih mencintai produk lokal Indonesia, mulai dengan berbelanja di Qlapa.com.
Sudah merdeka merdeka kah produk Indonesia ? Jawabannya 100% ada pada kita, kita yang akan menentukan bagaimana nasib produk lokal Indonesia di masa mendatang. Jangan sampai peribahasa sunda “ jati kasilih ku junti “terjadi.
Merdeka, untuk produk Indonesia.
Kereeen tasnya. Saya juga punya tas produk Qlapa. Rapi banget buatannya. Dan warnanya keren, jadi kesannya mahal. Hehe…
Selamat yaaa menang lomba…
Ga kalah sama produk buatan luar ya bunda, bagus juga kan ya
Jadi langsung kepoin website qlapa deh. Oya, congrats yah teteh geulis, tulisannya kereeeen pisan😘
Hihi nuhun mbak, mbak Dhika juga kereeen ih :*
Jadi pingin ikutan ngintip Qlapa.com 😍
Hati – hati kalap belanja mbak hihi
Bener bagus banget ya, konsep qlapa mencintai produk indonesia patut dibudayakan utk belanja disana, merdeka untuk produk indonesia 😉
Selamat teh Yashinta atas menangnya lomba💗
Iya konsep nya keren. Bagus juga produk – produknya udah dikurasi.
Makasih mbak Dewi ucapannya hehe